Jam

Jumat, 27 Mei 2011






read more "Kunjungan Mision Asian Development Bank (ADB) MEDP Loan di Ponpes Al-Fattah Kikil"

Kamis, 26 Mei 2011



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Setiap jengkal langkah,
setiap kedipan mata,
setiap sudut sebuah letak,
setiap hembusan nafas,
setiap apapun itu,
selalu saja....
terlihat....
terasa....
tercium....
tertulis...
terpampang...
yang namanya cinta...
siapa ia...
apa sebenarnya ia...
wujud yang tak tampak menjadikan ia sebuah misteri...
cinta....kewajiban...hak....keinginan...atau kebutuhan....
entahlah...yang jelas tak dipungkiri...ia selalu ada....
dimanapun...
siapapun...
dan kapanpun...
read more "Sebenarnya Siapa dan Apa "Cinta" Itu"

Senin, 16 Mei 2011


Kopyah Putih – Sabtu, 14 Mei 2011. Tepat pukul 19.00 WIB di mulai pagelaran seni Santri Ponpes Al-Fattah Kikil yang dirangkaikan dengan penutupan PPL Mahasiswa ISID Pondok Modern Gontor.

Turur hadir malam itu Drs.KH.Akrim Mariyat Dipl.A.Ed (Dekan Fakultas Tarbiyah ISID), KH.Heru Saiful Anwar,MA (Pembantu Dekan I) dan KH.Imam Bahroni,MA,M.Ls (Pembantu Dekan II). PPL yang diikuti 72 mahasiswa lebih ini selama kegiatan selain mengajar juga mendampingi santri-santri mempersiapkan Pagelaran Seni yang diadakan tiap tahun di Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil. Walhasil, luar biasa….sentuhan kreasi kreasi seni baru mereka tampilkan. Seperti, Tari Saman Aceh, Tari Zapin Melayu, Teater (dalam bahasa Arab), Marching Band, Musik Tataluan, Pantomim, Musikalisasi Puisi, Drama Kabaret, Capoeira, Akrobat, dan masih banyak yang lainnya.

Malam Pentas Seni itu pun dimulai dengan atraksi Kembang Api, dilanjutkan pembukaan Pentas Seni oleh KH.Moch.Burhanuddin HB. Pembukaan kali ini sungguh menakjubkan, yaitu dibuka oleh KH.Moch.Burhanuddin HB dengan beliau memainkan alat music DRUM.

Runtutan acara hingga awal sampai akhir sangat mengesankan. Pementasan yang sangat menarik. Hingga pukul 24.00 WIB acara ditutup dengan doa.



Kopyah Putih – Sabtu, 14 Mei 2011. Tepat pukul 19.00 WIB di mulai pagelaran seni Santri Ponpes Al-Fattah Kikil yang dirangkaikan dengan penutupan PPL Mahasiswa ISID Pondok Modern Gontor.


Turur hadir malam itu Drs.KH.Akrim Mariyat Dipl.A.Ed (Dekan Fakultas Tarbiyah ISID), KH.Heru Saiful Anwar,MA (Pembantu Dekan I) dan KH.Imam Bahroni,MA,M.Ls (Pembantu Dekan II). PPL yang diikuti 72 mahasiswa lebih ini selama kegiatan selain mengajar juga mendampingi santri-santri mempersiapkan Pagelaran Seni yang diadakan tiap tahun di Pondok Pesantren Al-Fattah Kikil. Walhasil, luar biasa….sentuhan kreasi kreasi seni baru mereka tampilkan. Seperti, Tari Saman Aceh, Tari Zapin Melayu, Teater (dalam bahasa Arab), Marching Band, Musik Tataluan, Pantomim, Musikalisasi Puisi, Drama Kabaret, Capoeira, Akrobat, dan masih banyak yang lainnya.

Malam Pentas Seni itu pun dimulai dengan atraksi Kembang Api, dilanjutkan pembukaan Pentas Seni oleh KH.Moch.Burhanuddin HB. Pembukaan kali ini sungguh menakjubkan, yaitu dibuka oleh KH.Moch.Burhanuddin HB dengan beliau memainkan alat music DRUM.

Runtutan acara hingga awal sampai akhir sangat mengesankan. Pementasan yang sangat menarik. Hingga pukul 24.00 WIB acara ditutup dengan doa.


<!--> Normal 0 false false false EN-US X-NONE AR-SA


read more "Gebyar Santri 2011 Bersama Mahasiswa ISID PM Gontor"

Senin, 09 Mei 2011



Kegelapan ini tak sepekat kopi yang


tertelan dengan sangat terpaksa pagi tadi.


Lalu kegelapan yang seperti apa?


Entahlah…


Ada yang tahu kegelapan ini....???


Ada yang tahu...???


Bantu saya keluar dari kegelapan semacam ini.


Bantu saya....




read more "Tak Sepekat Air Kopi"

Sabtu, 07 Mei 2011


Sebelum Masehi
Negeri Cina dipercaya sebagai sebagai tempat lahirnya tanaman teh yang pada awalnya merupakan legenda. Ceritanya, pada tahun 2737 SM, ada seorang Kaisar bernama Shen Nung yang sedang merebus air, lalu beberapa daun yang tertiup angin masuk kedalam panci air rebusan tersebut. Karena penasaran, ia memutuskan untuk mencicipi air rebusan daun tersebut, dan ternyata rasanya enak dan menyegarkan tubuh. Dan akhirnya dikenal sebagai minuman teh.

Tahun 1500-an s/d 1600-an
Teh mulai masuk ke Eropa melalui misionaris Jasper de Cruz pada tahun 1560 melalui Portugal, lalu menyebar ke Prancis, Belanda, hingga Negara-negara Baltik. Pada saat itu pengangkutan masih menggunakan kapal laut yang ongkosnya sangat mahal, sehingga haraga teh pun menjadi mahal. Lalu pada tahun 1600-an mulai masuk ke Inggris dan menggantikan Ale (sejenis Bir) sebagai minuman Nasional. Raja Charles IX dan istrinya Chaterine de Braganza adalah penggemar teh. Chaterine mengawali tradisi minum teh di dalam istana dengan mangkuk dan teko teh transparan buatan Cina. Sedangkan di Indonesia, teh mulai dikenal pada tahun 1686, ketika seorang dari Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer membawanya ke Indonesia yang pada saat itu penggunaanya hanya sebagai tanaman hias.

Tahun 1700-an. Boston Tea Party
Teh dapat mengubah sejarah dunia. Pada waktu itu Inggris mempunyai perusaan dagang yang bernama East India Company yang berdagang teh dari Cina langsung ke Amerika (yang pada waktu itu masih kedalam koloni Inggris) dengan memotong jalur perdagangan dan perpajakan sehingga merugikan exporter Eropa dan Importer Amerika. Akibatnya penduduk Boston marah, pada saat kapal pembawa teh tersebut merapat di pelabuhan Boston, para penduduk marah dan naik ke kapal dan membuang seluruh peti yang berisi teh kedalam laut. Peristiwa ini mengakibatkan tercetusnya revolusi bangsa Amerika terhadap penjajahan bangsa Inggris.

Tahun 1800-an. Teh celup
Keberadaan teh celup dimulai pada tahun-tahun ini, dan ditemukan secara tidak sengaja. Thomas Sulliva adalah seorang pengimpor teh dari New York mengirimkan contoh teh kepada para pelanggannya dalam kantung kecil terbuat dari sutra. Ternyta para pelanggan menyukai cara tersebut, karena penggunaannya sangat gampang. Sehingga selanjutnya mereka menghendakai semua teh yang dikirim ke mereka dikemas didalam kantung.

1900-an s/d sekarang
Sekarang teh sudah menjadi konsumsi semua orang. Keberadaan teh sudah lebih modern dan maju. Mulai dari teh yang didalam botol dan siap minum, teh yang dicampur bunga melati, hingga bentuk-bentuk inovasi dari rasa teh itu sendiri seperti teh rasa buah, madu, dan lain-lain.
read more "Dari Mana "TEH" Yang Nikmat itu...."

Kamis, 05 Mei 2011


Sebenarnya sudah lama kutaruh hati padamu,

Tapi kau terlalu angkuh untuk kurengkuh,

Terlalu jauh untuk kaki melangkah menuju singgasanamu,

Lalu mau siapa yang akan disalahkan,

Apa kau mau menyalahkanku,

Apa aku salah mengutarakan cinta kepadamu???

Kalau boleh jujur, saya juga tak berharap bahkan mengundang rasa ini untuk datang, sama sekali tidak.

Datang tak dijemput, tapi tak mau pula ia pulang-pulang.

Lalu siapa yang salah….???

Lebih tak pantas lagi jika aku yang harus menyalahkanmu,

Kamu yang sudah membuatku seperti ini,

Kamu yang sudah membuatku jatuh cinta,

Tapi kamu pula yang menolak cintaku,

Ini salah siapa….???

Lalu salah siapa….???

Apa Tuhan yang salah….???

Meskipun rasa ini datang atas kehendakNYA, tapi saya yakin ini bukan salahNYA.

Tuhan, siapa yang salah….????



Ahh sepertinya tak ada yang salah….

Ya, tak perlu ada yang disalahkan….

Rasa ini cukup indah meskipun tak terbalas….
read more "Tuhan siapa yang salah….???"

Rabu, 04 Mei 2011


Ketika ia menghirup udara untuk pertama kalinya, ia lahir dari rahim seorang pemulung,

disini....bukan masalah pemulung ataupun istri pejabat negara, tapi hakikat manusia yang terlahir dari rahim seorang ibu,ibu yang begitu mulia, hidup matinya ia taruhkan demi anak kecil yang belum bisa apa-apa ini.

Anak sekecil iti, harus rela dikemudian hari ditinggalkan oleh ibu tercintanya. Nyawa ibunya dijadikan jaminan keselamatan putranya.

Ayah....ternyata lebih dahulu meninggalkannya. Ayah meninggal ketika harus memaksakan kehendak pergi memulung, meskipun ia sakit parah. Hanya demi sesuap nasi ia relakan hembusan terakhir nafasnya.

Dan kini ia sendiri. Memulung pun jadi penopang nasibnya. Menjadi penentu hari ini ia akan bisa makan nasi ataupun tidak.

Namun sesederhana apapun hidupnya, sekurang apapun kebutuhannya, ia masih bisa menyisihkan sedikit uangnya untuk temannya yang jauh lebih sengsara dari dirinya.
read more "Kesederhanaan, Bukan Alasan Untuk Tidak Berbagi"

Senin, 02 Mei 2011


Bukan sebuah ungkap,

Tak ada hengkang tujuan,

Kelu lidah mendera,

dan akhirnya.......

berucaplah ia,

berkatalah sang pena,

tertutur dalam lembaran kertas kurus tak bernyawa,

tertulis......

"Saya tegaskan, ini.... BUKAN PUISI"

read more "Saya tegaskan, ini ... BUKAN PUISI"

Minggu, 01 Mei 2011



Dengan jujur saya katakan, tulisan ini saya buat dengan iringan beberapa tetesan air mata. Tidak terlalu deras air mata menghujam pipi ini. Tapi sedikit banyak serasa ada hentakan yang keras di dalam hati. Sebuah pepiling (dalam bahasa jawa), sebuah peringatan, nasehat dari Tuhan. Apa itu.....???
Seperti 2 hari terakhir ini, setelah shalat subuh di akhir menit pukul 5 pagi telah membawa saya kedalam sebuah pengakuan yang luar biasa. Anak kecil yang tengah duduk di pojok sebuah asrama, duduk bersila didepan pintu kamar, tangan kanan memegang mushaf Al-Qur'an berukuran 10x20 cm yang masih terbuka tapi tidak ia baca, mungkin habis ia baca, tangan kiri menutup mata, tapi semacam ada air yang megalir dari ujung jemari menuju pangkal tangan kirinya. Tidak salah lagi, ia sedang menangis. Belum berani saya mendekatinya, kubiarkan sementara sambil memerhatikan apa yang akan ia lakukan setelah ini. Tidak berselang lama, ia masuk kekamar, dan keluar lagi. Ada yang beda setelah ia keluar dari kamar. Ia tidak lagi membawa Al-Qur'an. Tangan kanan nya berubah membawa sebuah lembaran agak tebal. Dan ternyata setelah lama-lama saya amati yang ia pegang adalah sebuah foto. Entah foto siapa itu.
Ia tatap tajam tajam foto tersebut. Sebuah tatapan tajam dengan tekstur mata yang lama lama sayup sayup meredup. Seakan semakin berat menampung air mata. Dan.....tumpah juga air mata yang sekuat tenaga ia tahan untuk tidak ia teteskan. Tanpa ada alasan apapun, tanpa tahu sebabnya apa, saya ikut meneteskan air mata. Bocah kecil yang sedang menatap sebuah foto dan menangis itu sudah membawa saya kedalam sebuah lubang keharuan.
Kudekati ia, dan akhirnya saya mengetahui foto siapa yang ia genggam. Ya, foto ayahnya. Ayah terhebat baginya, Ayah yang sudah meninggalkan ibu dan dirinya. Ayah yang insyaAllah sudah tenang di alam sana. Ayah yang kasihnya masih terasa meskipun jasadnya sudah tak bisa ia lihat lagi.
Panjang lebar ia cerita akan kerinduannya dengan sosok ayahnya. Dan tiba pada sebuah kesimpulan,

anak itu berkata, "saya masih punya hutang janji sama ayah, saya belum bisa memenuhi janji untuk menghafal Juz 'Amma dan disimak langsung oleh ayah, maafkan putramu ini ayah"

Siapa yang tidak terketuk hatinya ketika mendengar pernyataan seperti itu keluar dari mulut seorang anak kecil.
Banyak sekali pesan yang bisa kita ambil, dan silahkan ambil kesimpulan masing-masing. Semoga kisah tersebut bermanfaat untuk kelangsungan hati nurani kita.
read more "Ayah, Maafkan Putramu ini"
 

Entri Populer

Tuan Rumah

Kenalan Yuk

Foto saya
Pacitan, Jawa Timur, Indonesia
Blog ini hanya sekedar mengeksplor sisi ke WOW-an INDONESIA kita... salam kenal semuanya....

Blogroll

   

Jumlah Pengunjung

Pengikut