Jam

Jumat, 31 Desember 2010




ada 2 tahun baru yang kita kenal. Versi Hijriyah dan Masehi.
Dan tulisan ini adalah bentuk rasa iri saya sebagai seorang Muslim terhadap keduanya. Sekarang kita bandingkan saja. Perayaan tahun baru Masehi selalu dan selalu dirayakan secara semarak, meriah, dan terkesan glamour. Kemudian tengok perayaan tahun baru Hijriyah....bahkan ada sebagian kita yang tidak sadar dan tidak tahu dengan tahun baru hijriyah. Boro-boro mau ngrayain...tahu aja kagak....”itu jawaban sebagian saudara Muslim kita.
Terus apa yang membuat rasa iri ini muncul. Bukan masalah meriah atau glamornya perayaan tahun baru. Tapi kesadaran kita sebagai seorang Muslim yang semakin menipis. Kita Muslim, Kita punya Tahun Baru sendiri. Tapi kebudayaab barat lah yang lebih kita pilih. Sekarang mari kita tanyakan pada diri masing-masing. “KENAPA....???
read more "1432 H vs 2011 M"

Kamis, 23 Desember 2010




Ada suatu kisah seorang santri yang menuntut ilmu pada seorang Kyai. Bertahun-tahun telah ia lewati hingga sampai pada suatu ujian terakhir. Ia menghadap Kyai untuk ujian tersebut.
“Hai Fulan, kau telah menempuh semua tahapan belajar dan tinggal satu ujian. Kalau kamu bisa menjawab berarti kamu lulus”, kata Kyai.
“Baik pak Kyai. Apa pertanyaannya?” “Kamu cari orang atau makhluk yang lebih jelek dari kamu. Kamu aku beri waktu tiga hari”.
Akhirnya santri tersebut meninggalkan pondok untuk melaksanakan tugas dan mencari jawaban atas pertanyaan Kyainya.
Hari pertama, sang santri bertemu dengan si Polan pemabuk berat yang dapat dikatakan hampir tiap hari mabuk-mabukan. Santri berkata dalam hati, “inilah orang yang lebih jelek dari aku. Aku telah beribadah puluhan tahun sedang dia mabuk-mabukan terus”.
Tetapi sesampai ia di rumah, timbul pikirannya. “Belum tentu, sekarang Polan mabuk-mabukan siapa tahu pada akhir hayatnya ALLAH memberi hidayah dan dia husnul khotimah. Dan aku sekarang baik, banyak ibadah tetapi pada akhir hayat dikehendaki suul khotimah. Bagaimana??? Dia belum tentu lebih jelek dari aku.
Hari kedua, santri jalan keluar rumah dan bertemu dengan seekor anjing yang menjijikkan rupanya. Sudah bulunya kusut, kudisan pula. Santri bergumam, “ketemu sekarang yang lebih jelek dari aku. Anjing ini sudah haram dimakan, kudisan, jelek lagi”.
Santri gembira karena telah dapat jawaban atas pertanyaan gurunya. Waktu akan tidur sehabis Isya, dia merenung. “Anjing ini kalau mati, habis perkara dia. Dia tidak dimintai tanggung jawab atas perbuatannya oleh ALLAH. Sedangkan aku akan dimintai pertanggung jawaban yang sangat berat yang kalau aku berbuat dosa akan masuk neraka aku”. Aku tidak lebih baik dari anjing itu.
Hari ketiga akhirnya santri menghadap Kyai. Kyai bertanya, “sudah dapat jawabannya muridku?” “Sudah guru”, santri menjawab. “Ternyata orang yang paling jelek adalah saya guru”. Sang Kyai tersenyum, “kamu aku nyatakan lulus”.
read more "PERTANYAAN TERAKHIR"

Rabu, 22 Desember 2010




Ibu....sejuta cintalah yang akan kita bayangkan ketika mendengar kata tersebut...seseorang yang super....seseorang pahlawan yang berani menaruhkan hidupnya untuk putranya.....nah sekarang jika kita melihat kalender...tertera jelas tanggal 22...yang artinya itu hari ibu....mungkin dari teman2 semua belum mengetahui sejarah dinasionalkannya hari ibu...ini dia....

Tahukah kamu, mengapa setiap tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu?

Pada tahun 1928, bertepatan dengan tahun diadakannya Kongres Pemuda, organisasi-organisasi wanita yang ada saat itu tidak mau ketinggalah. Mereka juga mengadakan kongres di Yogyakarta. Tepatnya pada tanggal 22-25 Desember 1928 kongres wanita ini pertama diadakan, yang kini dikenal dengan nama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).

Saat itu ada 30 organisasi wanita dari 12 kota di Jawa dan Sumatra yang ikut serta. Mereka saat itu berkumpul untuk mempersatukan organisasi-organisasi wanita ke dalam satu wadah demi mencapai kesatuan gerak perjuangan untuk kemajuan wanita bersama dengan pria dalam mewujudkan Indonesia merdeka.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu ditetapkan pada Kongres Wanita ke-3 yang diadakan di Bandung pada tanggal 22 Desember 1938. Penetapan tanggal ini bertujuan untuk menjaga semangat kebangkitan wanita Indonesia secara terorganisasi dan bergerak sejajar dengan kaum pria.

Mengingat pentingnya makna Hari Ibu tersebut, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959 yang menetapkan Hari Ibu sebagai Hari Nasional walau bukan hari libur.

Kemudian pada kongres yang diadakan di Bandung pada tahun 1952, Ibu Sri Mangunsarkoro mengusulkan untuk dibangun sebuah monumen untuk memperingati kongres pertama tersebut. Dan pada tanggal 20 Mei 1956 dibangunlah Balai Srikandi yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh menteri wanita pertama di Indonesia, Maria Ulfah. Akhirnya diresmikan oleh Presiden Suharto menjadi kompleks gedung Mandala Bhakti Wanitatama pada tanggal 22 Desember 1983.

SELAMAT HARI IBU
read more "The History Of Mother Day"

Minggu, 12 Desember 2010




Seruling padang pasirnya mulai terlantun bait demi bait....
berdendang nada demi nada....
menyamarkan hati yang kasar...
menundukkan kepala yang mendongok....
meregangkan bahu yang meninggi...
Entah apa yang bisa diucapkan saya sebagai manusia...
jika pesonanya tak lagi kunikmati atas izin-Nya...
tak lagi keindahan yang terpancar...
bau busuk mungkin yang akan tercium...
lebih tepatnya “bau busuk yang terbungkus kain sutera”...
Semoga ku tak tertipu....

Anta Naskhatul Akwaan....

Shaha da’nii fii dzikri...
Menjeritlah tinggallah aku dalam zikirku...

Fa’dur falhawaa ‘udrii
Maafkanlah aku cintailah alasanku

Anaa laisa fii sirrii illallah
Tak ada dalam sirrku (relung hati) kecuali Allah....

Anta Naskhatul Akwaan....
read more "Maafkanlah aku cintailah alasanku"

Jumat, 10 Desember 2010


read more "Petikan Gitar UntukNYA"

Senin, 06 Desember 2010




Teringat kejadian beberapa minggu yang lalu ketika Merapi kentut sembarangan, memuntahkan larva...menyemburkan abu vulkanik....menelan hijaunya alam...memakan darah segar manusia...dan apalah itu namanya. Sekarang aku tengah berdiri dimana waktu itu tempat ini adalah tempat paling mencekam..,tempat terpanas.....tempat dimana teriakan manusia menyebut AsmaMu...meminta pertolongan...meminta keselamatan....meminta perlindungan...meminta apa yang ia inginkan saat itu. Terlihat jelas Merapi dengan angkuhnya berdiri tegap...serambi sesekali ia memuntahkan isi perutnya sedikit-sedikit....kepulan asap kecil yang saya rasa mirip dengan kepulan asap rokok sesorang lelaki di tengah dingin nya alam. Yang saya lakukan hanya sedikit memejamkan mata, serta membayangkan jikalau saat itu saya berada disini....entah apa yang akan terjadi pada jasad ini...dan entah akan kemana ruh ini bermukim....Setelah saya rasa cukup...dengan sendirinya lidah ini berkata “Alhamdulillah”.....Suwun Gusti....
read more "Ketika Merapi Bertatap Muka Denganku"
 

Entri Populer

Tuan Rumah

Kenalan Yuk

Foto saya
Pacitan, Jawa Timur, Indonesia
Blog ini hanya sekedar mengeksplor sisi ke WOW-an INDONESIA kita... salam kenal semuanya....

Blogroll

   

Jumlah Pengunjung

Pengikut