Karena Ingin di sebut sebagai lurah yang pandai berdalil, di hadapan kyai dan para santri, dalam sebuah sambutan PHBI. Ia berujar, “hadirin wal hadirat! dalam sebuah hadis, Nabi bersabda “dur ma tadaur wala tadur” artinya “lihatlah isi pembicaraanya dan jangan engkau lihat siapa yang berbicaranya”.
Tahu persis bahwa lurah itu terlalu memaksakan diri untuk berdalil, maka sang Kyai berceloteh pada santrinya sembari menujukkan telunjuk ke jidatnya, “Ah Si Lurah, kalu mau berdalil make Follow Up” (maksud sang kyai mungkin make Polo, sebuah ungkapan bahasa sunda yang berkonotasi otak, artinya ngak pake otak).
Para santri, yang rata-rata mahasiswa, ngak kuat menahan ketawa melihat gaya lurah yang memaksakan diri berdalil dan melihat kyainya yang memaksakan diri berbahasa ilmiah.
Jam
Kamis, 28 Januari 2010
Follow Up
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar